Berikut adalah catatan saya, Ruslan Andy Chandra tentang proyek fenomenal persahabatan Indonesia -Australia tersebut yang berlokasi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kini setelah pembangunannya meningkat dan pemekaran, kawasan ini benama Kabupaten Batubara, KM 110, Jalan Medan- Kisaran, Cinta Damai.
Bah Bolon Project atau disebut juga Proyek Bah Bolon adalah Proyek Bantuan hibah Pemerintah Australia bekerjasam dengan Pemerintah Indonesia. Pihak Pemerintah Australia saat itu didelegasikan pada Australian International Development Assistance Bureau (AIDAB). Selanjutnya AIDAB sesuai dengan perkembangan zaman dan waktu berubah namanya menjadi AustAID dan kini Department of Foreign Affairs and Trade (DFTA) https://twitter.com/dfat dan https://www.dfat.gov.au/
Pada Proyek Bah Bolon AIDAB menunjuk Rural Management International Pty.Ltd. untuk dan atas nama AIDAB/Pemerintah Australia. Sebagian nama-nama pada foto group diatas dari kiri ke kanan adalah: Ruslan Andy Chandra, Cliff Henkel, Mila Cianda, Julian Hall, Anni Setiawan, Russell Hogg, Nigel Connell, Kurnia Ginting, Alan Lobb, Alan Thorpe, Mike Hudson, John Pertzel, John Leckie dan Charles Reed (Australian Team Leader).
Pemerintah Indonesia menunjuk Bappenas dan Kementerian PU dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengairan dalam hal ini Direktorat Sungai dan Direktorat Irigasi. Ditambah lagi Proyek pendukung lainnya seperti Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara dan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan. Selain itu untuk bantuan peternakan. Menggandeng Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara dan Dinas Peternakan Kabupaten Asahan. Sedangankan Konsultan surveyor dan detail design yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia adalah BUMN PT Virama Karya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan informasi tentang Konsultan khususnya Pemerintah Australia yang berperan sangat penting dan langsung ke Pemerintah Australia. Konsultan tersebut yakni Rural Management Internasional Pty.Ltd (RMI). Mereka terdiri Project Director, Executive Officer/Australian Team Leader, Tenaga Ahli Survey, Tenaga Ahli Detail Design, Tenaga Ahli Soil Test, Tenaga Ahli Pertanian, Tenaga Ahli Peternakan. Mereka juga menyediakan tenaga Ahli tambahan (short term) seperti Tenaga Ahli Program Wanita/PKK, Tenaga Ahli Pembibitan Padi, hingga Publikasi Proyek.
Proyek Bah Bolon dimulai detail design tahun 1984 dan berakhir hingga masa konstruksi tahun 1994. Proyeknya meliputi, Penanggulangan Banjir, Pembangunan Tanggul/benteng di empat sungai seperti sungai Pare-pare, sungai Tanjung, Sungai Dalu-dalu dan Sungai Gambus. Keempat sungat ini pada bagian hulunya adalah Sungai Bah Bolon. Seperti layaknya sebuah garpu yang bemuara di Kuala Tanjung. Berdekatan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum).
Ada yang sangat spesial pada proyek irigasinya. Pembangunan empat sungai yakni Pare-pare, sungai Tanjung, Sungai Dalu-dalu dan Sungai Gambus. Semua bendungan dan pembangunan irigasi teknis seperti saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, saluran kuarter hingga saluran cacing, dilaksanakan oleh kontraktor. Sehingga para petani di 12.000 hektar percetakan sawah tersebut dapat menerima air di sawah masing-masing dengan baik. Kontraktor besar yang berperan saat itu adalah BUMN yakni PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya (WK), PT Adhi Karya (AK) dan PT. Nindya Karya (NK). Sedangkan kontraktor swasta adalah PT Sederhana Lestari (SL). Ditambah dengan puluhan kontraktor lokal yang menjadi sub kontraktor.
Demi mendukung tata kelola tanah (membajak/meluku) di persawahan petani, pemerintah Australia secara khusus memberikan hibah 2.000 ekor kerbau kepada petani. Selain itu dibantu juga untuk ibu-ibu petani proyek pendukung yakni pemberian bibit dan pendukung hortikultura, kambing, ayam dan lainnya. Sarana pertemuan untuk memberikan informasi dan rembuk petani juga dibangun oleh Pemerintah Australia. Bangunan tersebut sebanyak 21 unit Cottage Meeting Facilities (Balai Pertemuan Petani). Komplek Balai Benih juga dibangun Pihak Australia bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Asahan.
Dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Banyak pejabat dan personel teknis proyek dikirim ke Australia, Selandia Baru, Filipina dan proyek dalam negeri guna menyerap ilmu dan alih tehnologi.
Setelah puluhan tahun berlalunya Proyek Bah Bolon beberapa mantan Staf RMI-Australia mengunjungi proyek tersebut untuk bernostalgia sekaligus juga melihat perkembangannya seperti Ruslan Andy Chandra (Penulis) sendiri beberapa tahun lalu. Kini disusul oleh Mila Cianda, Kurnia Ginting dan Saptati Rahayu (staf Dinas PU Medan). Mereka didampingi oleh Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan). Selain itu mereka tidak lupa mengunjungi Ibu kantin seperti Bu Ida dan Bu Tuti yang masih setia di depan kantor Proyek Bah Bolon.
LOKASI KANTOR PROYEK BAH BOLON: Dari kiri: Saptati Rahayu (Staf Dinas PU Medan)
Mila Cianda (RMI-Australia) dan Kurnia Ginting (RMI-Australia)
LOKASI KANTOR PROYEK BAH BOLON: Dari kiri: Kurnia Ginting (RMI-Australia) Saptati Rahayu (Staf Dinas PU Medan) dan Mila Cianda (RMI-Australia)
LOKASI KANTOR PROYEK BAH BOLON: Dari kiri: Mila Cianda (RMI-Australia) Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan) Kurnia Ginting (RMI-Australia) dan Saptati Rahayu (Staf Dinas PU Medan)
(RMI-Australia) dan Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan)
Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan)
dan Kurnia Ginting (RMI-Australia)
(Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan) dan Mila Cianda (RMI-Australia)
Katherine Hutapea (Manager Operasional DBS Bank Cabang Medan) dan
Mila Cianda (RMI-Australia)