Sabtu, 27 Oktober 2012

DIREKSI BUMN AGAR BEBERKAN OKNUM DPR YANG MINTA JATAH

Press Release : Sabtu, 27 Oktober 2012

DIREKSI BUMN AGAR BEBERKAN OKNUM DPR YANG MINTA JATAH

JAKARTA -- Sehubungan dengan berbagai komentar anggota DPR yg menyerang Menneg BUMN Dahlan Iskan (DI) yg diduga terkait dengan laporan DI yg menyatakan masih adanya "pemerasan" yg dilakukan oleh oknum DPR kepada BUMN, maka bersama ini, Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator BUMN Care Community [BUMN Care] menyampaikan pernyataan, sbb :

[1]. Meminta agar Direksi BUMN segera proaktif untuk tidak takut dan ragu-ragu dalam  mengumumkan nama2 oknum DPR yang meminta "jatah" atau melakukan "pemerasan" kepada BUMN tersebut, baik secara halus, bahkan terang2an.  Pengumuman spt ini sangat penting agar polemik tidak berkepanjangan. Direksi BUMN jg harus mengambil inisiatif untuk melaporkan oknum2 DPR tersebut kepada Menneg BUMN Dahlan Iskan.

[2]. Meminta agar anggota DPR-RI untuk benar2 serius  mendukung program BUMN yang bersih dan bebas korupsi. Masih adanya laporan soal "pemerasan" oleh oknum DPR-RI membuktikan tidak adanya niat baik untuk bersama-sama membentuk pemerintahan yg bersih dan berwibawa. Bukan itu saja, oknum DPR tersebut juga tidak amanah dan melawan rakyat.

[3]. Meminta agar pimpinan DPR-RI untuk tidak emosional dan lebih banyak melakukan introspeksi sambil melakukan evaluasi agar anggota DPR-RI menjadi lembaga yg lebih berwibawa dengan menyapu bersih oknum DPR yg kotor dan mendukung upaya DI memerangi koruptor di BUMN maupun di DPR sekaligus.

[4]. Meminta anggota DPR RI Effendy Simbolon untuk bersabar, tidak perlu memanggil paksa Menneg BUMN Dahlan Iskan untuk datang ke DPR-RI. Karena pada panggilan pertama, beliau sedang keliling berbagai kota dengan Presiden SBY, dan panggilan kedua, DI sedang di berbagai tempat yg sdh dijadwalkan jauh2 hari terkait dg kesejahteraan rakyat. Apalagi pak DI sudah menyatakan kesediaannya utk hadir asalkan dg undangan yg formal.

[5]. Terkait dg temuan BPK. Mengenai adanya inefisiensi di PLN sebesar 37,6 triliun ketika DI mjd Dirut PLN, DI sendiri sdh menjelaskan di media, sbb :
- Inefisiensi sejak dulu dipastikan lebih dari 27,6 Triliun bahkan pak DI menyatakan lebih dari 100 Triliun.
- Beliau dihadapkan kepada pilihan, Jakarta mati total karena tdk ada listrik, transaksi perbankan berhenti, rumah sakit berhenti, bahkan pemerintahan bisa berhenti. Pak DI mengambil pilihan Jakarta tdk boleh mati, dg berbagai konsekuensinya.
- Pak DI sendiri sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir di DPR-RI, pada waktu yg tepat.

Wassalam,
Budi Purnomo Karjodihardjo,
Koordinator BUMN Care Community (BUMN Care)

-
Joi Surya Dharma

Energy Nusantara
Indonesia's Leading Energy Network

Inquiries:
M: +628111831127
BBM: 28CB7072
E: joi@energynusantara.com
W: www.energynusantara.com
T: @energynusantara
FB: energy nusantara
Skype/ YM: energynusantara
Milist: energynusantara@yahoogroups.com